ketika ucap bibir dimaknai sebagai menuduh, menghakimi dan juga mengancam maka biarkan jari jari yang menggantikannya

kalah

3 Desember 2010

Berat kuhirup oksigen ini.Seberat tumpukan baja permasalahan yang tengah kuhadapi

Oksigen ini begitu terbatas,minim dan harus berebut dengan belut serta lintah keruwetan.Ya,aku bernapas serasa di lumpur pekat.Pekat dengan kontaminasi dari racun pestisida dan limbah B3 industri persoalan hidup



Aku lunglai dalam lemas perasaan ,ketidakberdayaan stamina,dehidrasi karena panaspengap emosi dan berpuluh puluh dekadensi moral yang begitu akut.



Aku kalah justru dari sombong kekuatan yang begitu kubanggakan, terjerumus ke lubang yang kugali dengan sekop keangkuhan,terlilit tali yang kuikat dengan congkak hati.



Bahkan liquid randall hart pun takkan mampu memadamkan kobaran api kekacauan.

Karena ini api kekalahan,kekalahan dengan kadar tak lebih hina dari pelacur berlevel oblo sekalipun.



Aku kalah….

[meludahlah, jika kau merasa perlu meludah karena jijik dengan lakilaki berpanggilan nananghandoyo ini]









-selamat hari sabtu,cinta



Share