ketika ucap bibir dimaknai sebagai menuduh, menghakimi dan juga mengancam maka biarkan jari jari yang menggantikannya

hanya senyum,tak lebih

30 Januari 2010

malam ini ternyata insomnia benar benar mencampakkan aku...
meski tak ada si gerimis ganjen itu,dia tak sudi hanya utk sekedar menyapa atau mencicipi teh manisku.
benar benar sombong!!
aku mencoba merayunya tapi dia memang tak lagi peduli... tapi dibalik sifatnya yang berubah drastis itu,dia masih punya sedikit perhatian kepadaku.
dengan angkuh dia melambaikan tangannya kearah samping., memberikan kode kepada temanya yang terlihat begitu kalem...

aigghh ternyata teman insomnia termasuk kategori penggoda aktif.
tanpa seizinku dia bersandar di dadaku,mendekap pinggangku hingga terasa begitu nyeri, mencium penuh nafsu tengkuk leherku.
aihhh pandanganku mendadak sedikit kabur berkunang kunang. gerakan erotisnya mengaduk aduk isi perut.aku terpaku,tak menyangka teman insomnia begitu lihai mengobrak abrik daya tahanku.
jari jariku hanya menatap sayu, gemetar mengerjakan perintah otak yang terbawa emosi lantaran bantalan pengantar kata tiba tiba ngadat.
ah bantalan bantalan kecil itu begitu susah diarahkan ke kanan dan turun kebawah.

beruntung hati tidak ikut ikutan terbawa suasana. dengan senyum yang berbunga bunga,hati memberi semangat dan kekuatan kepada jari untuk terus mau menari.
menyajikan tarian pesan untuk mahadewi yang dilanda kelelahan luarbiasa.
hati tak pernah tau,apakah tarian yang disuguhkan itu menghibur atau malah membosankan.hati hanya ingin menghibur mahadewi meski hasil maksimalnya hanya berupa senyum...

ya!
karena senyum mahadewi adalah kebahagian terbesarnya... kebahagian setelah ia sendiri menjadi pecundang dalam pertempuran senyap tanpa musuh yang kasatmata.
kebahagiaan untuk terus membuat mahadewinya selalu bisa tersenyum...

-karena senyummu adalah rindu...



-surat untuk bidadari 1,2,3 utuh dipersembahkan untuk 'senyum' seorang sahabat di jogjakarta-

0 comments:

Posting Komentar

silahkan cuih disini: