pelan pelan saja

17 Februari 2010

lengkingan suara tantri kotak,memekakkan telingaku.lagu yang sejatinya cengeng tapi dikemas agak ngerock ini menjadi saingan berat sherina... di list favorit lagu hapeku.

aigh lagu ini menjadi pesan yang betul betul harfiah seperti judulnya.
adalah rengekan dan tangisan raihan jagoanku ,yang melepas kepergianku mburuh shift malam ini.suhu badannya yang menghangat sejak sore karena flu,menjadikannya tak lelap tidur.tapi bukan itu keresahanku...

bulan bulan ini,aku memang mempunyai segudang masalah yang begitu kompleks.pekerjaan,rumah tangga,mertua,kakakak,adik ipar dan masalah lain yang sepertinya menunggu di depan sana.
ahhh,aku hanya bisa melepas asap demi asap ketika waktu mulai beranjak pada pukul 24.00.
aku tak mempunyai solusi apapun,motivasiku mendekati titik nadir...

duh istriku,aku ingin sekali membagi beban ini.tapi beban masalah yang kamu sandangpun sudah mendekati batas kemampuanmu.aku tak ingin menambah beban di otak yang begitu lelah kau pakai untuk memanage ekonomi rumah tangga kita.
aku tak ingin,tubuhmu semakin susut dan menjadi gunjingan tetangga seperti kamu tak aku kasih makan.

biarlah untuk sementara ini,aku coba untuk memendamnya sendiri,mencari pemecahan dengan bantuan teman teman.aku ingin kamu bisa tidur pulas meski cuma 1 jam dalam sehari.

raihan,bapak memang lagi gamang.tapi tak akan pernah kuperlihatkan kepadamu.karena senyummu adalah harga mati dari tugas kewajiban bapak.karena kamu tak boleh bersedih meski hanya sedetik sekalipun!

jadi ketika kamu menangis melepas bapak pergi,kamu telah memberikan pesan kepada bapak.
tak boleh ngebut,hati hati dan baik baik dalam kerja.aku mengerti nak.


tantri kotak tetap melengking berulang ulang,tapi hanya baris terakhir lagunya yang masuk otakku.
Pelan pelan saja...
dan itu kuturuti dengan pertama membawa si jadul di angka 20 spidometernya,meski malam itu lalulintasnya memungkinkan si jadul berlari di angka 80-90.