ketika ucap bibir dimaknai sebagai menuduh, menghakimi dan juga mengancam maka biarkan jari jari yang menggantikannya

telpon di pagi buta

1 Februari 2010

dering nada mimpi.mp3 dari anggun c sasmi keluar dari hape jadulku.pertanda seseorang di ujung sana menanti untuk aku jawab panggilanya.

aihh,siapa yang menelepon disaat mimpi memasuki endingnya.
dengan malas aku mengangkatnya.
ahayy,suara itu begitu aku kenal.
-apa kabarmu bro?!!...

dia adalah sahabat lama yang telah pulang kampung 2 tahun yang lalu.
sahabat yang dikala masih sama sama jadi buruh,merokok sebatang bergantian,kopi segelas berdua dan sederet keakraban lainya.
satu satunya sahabat yang aku sampai menitikkan airmata ketika mengantarnya di sebuah terminal kecil.

-kabarku baik,bro...

sahabatku ini,akhirnya bercerita..bahwa sekarang dia sedang menginap di sebuah hotel kecil di tasikmalaya.
-untuk sebuah urusan bisnis-

duh,aku begitu gembira,trenyuh sekaligus bangga.
sahabatku itu,(maaf)sekolah dasar pun tidak tamat.untuk sekedar membaca pun dia harus mengeja.
banyak teman yang menyepelekannya,menertawakannya karena dia selalu tak bisa mengucap kosakata bahasa inggris dengan benar.
lengtop untuk laptop.
lesboi untuk sabun mandi lifebuoy.
george untuk nama yang harusnya diucapkan josh.
belum lagi hal hal konyol lainya.

tapi aku tidak.aku membiarkannya dia mengatakan itu semua tanpa mau membetulkanya secara langsung.aku tetap serius ketika dia bercerita dengan istilah versi dia.
aku mengangguk sepanjang istilah itu aku mengerti apa rangkaian ceritanya.
aku membetulkanya secara tidak langsung ketika aku ngobrol dengan teman teman yang lain dan kebetulan dia menyimak.
tentu dengan begitu halus...

sahabatku berbicara riang.renyah sekali kata demi kata yang mengalir lewat komunikasi nirkabel ini.

dia sekarang seorang pengusaha tempe yang sukses dikampung istrinya.
sebuah usaha yang pada mulanya penuh diselimuti rasa pesimis.tapi sahabatku tak ada pilihan lain.
setahap demi setahap bisnisnya ia pupuk dengan pesimis yang makin menipis.dan akhirnya pesimisnya itu sekarang menjadi keoptimisan luar biasa.
usahanya maju pesat,bahkan hotel kecil di tasikmalaya yang sekarang ia inapi adalah saksi bagaimana ia melebarkan sayap usahanya.

bukan dengan bahasa mario teguh,andri wongso atau ariginanjar agustian dia membeberkan kesuksesannya.
lugu,lugas dan penuh semangat untuk berbagi.

-motormu masih yang dulu bro?...

aku terkekeh.
pertanyaan lugas yang mungkin bagi orang lain terkesan melecehkan.
tapi aku tidak!aku mengenalnya laksana aku mengenal bagian tubuhku.

-aku beli motor idamanmu bro!kontan hehehe...

oh ya??aku begitu bahagia,karena ternyata dia diam diam menuruti segala angan anganku dulu.bahkan warnanya pun hitam.
semenjak bujangan,sahabatku memang selalu menyerahkan pilihan membeli suatu barang karena rekomendasiku.
kipas angin,tv,exhaust,magicjar dan lainlainya.
aku tak tau kenapa,dengan pertimbangan apa dia selalu mengiyakan rekomendasiku.

-main ke pati bro?!tenang aja hehehe

sebuah ajakan agar aku sekeluarga mau menengok kesuksesannya.
(bukan pamer tapi tulus.aku hapal dengan intonasi suaranya).
kata kata 'tenang aja' ia jelaskan dengan tertawa.
ga punya ongkos ya? hehehe.
ga usah dipikirin,aku ganti semua...

-aku berencana kawin lagi bro,!!istriku sudah memberi ijin

jangkriiiik teriakku.sahabatku tertawa penuh kemenangan karena untuk hal yang satu ini tak pernah aku REKOMENDASIKAN!


,untuk sahabatku..

1 comments:

Anonim mengatakan...

mungkin saya nggak akan bisa menganggap dia nggak pamer dan sok..

Posting Komentar

silahkan cuih disini: