ketika ucap bibir dimaknai sebagai menuduh, menghakimi dan juga mengancam maka biarkan jari jari yang menggantikannya

baiti jannati

1 Februari 2010

wanita kelahiran tegal 26 tahun yang lalu itu,bergegas membuka pintu kamar ketika berisiknya si jadul membangunkan tidurnya...

seperti biasa,dia tersenyum tulus.
tak ada ciuman tangan atau pelukan mesra ciri khas adegan sinetron indonesia ,ketika dia menyambut suaminya.
hanya senyum manis berdurasi sekitar 2 -3 detik.

aku selalu luruh dalam senyumanya itu.segala kepenatan pekerjaan akan tereliminir ketika senyum tanpa lesung pipit itu merekah.senyum yang membuatku selalu ingin pulang sesegera mungkin.

ahhh,meski sebagian temanku sering bercanda kalau istriku hanya berwajah pasaran,berpostur tak lebih rendah dari tiang jemuran atau tak lebih gemuk dari papan penggilesan,aku tetap menganggapnya wanita paling cantik,mahadewi,sang bidadari atau apapun sebutan terbaik bagi seorang wanita.

kesabarannya tak pernah aku sangsikan.7 tahun lebih kami menjalin jalinan cinta tanpa pernah ia menuntut untuk segera aku nikahi.
dia begitu sabar,ketika aku hanya bisa meneduhkannya disebuah kamar kontrakan kumuh disamping bak sampah.

wanita itu selalu menempatkan aku dalam posisi sebagai seorang suami yang sesungguhnya.
aku sendiri yang selalu merasa bersalah,karena sampai saat ini aku belum bisa membahagiakanya.
aku selalu tersayat,ketika dia mengucapkan 'terima kasih' yang begitu lugas saat beberapa lembar gajianku aku serahkan kepadanya.
tak pernah mempertanyakan kenapa hanya segini atau segitu.
aku tak bisa membayangkan cara dia mengelola beberapa lembar uang itu agar cukup sampai gajian mendatang.

wanita itu makin sempurna bagiku,karena dia telah berhasil mengemban amanat Tuhan dengan mempersembahkan buah cinta kami.

lakilaki kecil,yang akan terbangun sebentar dari tidurnya,menatap gembira kedatangan bapaknya untuk selanjutnya tertidur kembali.
senyum yang tak kalah manis dari yang dimiliki ibunya.

meski hanya menempati kamar petak kumuh nan berisik,aku selalu bisa merasakan 'surga'.
senyum dari kedua makhluk yang amat aku cintai ini telah memberikan senandung merdu diantara berisiknya tetangga kami.
memberikan air dingin menyejukkan disaat dahaga jiwa benar benar mencapai titik tertingginya.
memberikan kehangatan luarbiasa,menyingkirkan dinginnya kalbu.

Tuhan,terima kasih,syukur untuk segala yang Engkau berikan.

Ampuni aku,jika sesekali aku masih mengeluh,menggerutu dan mengingkari nikmatMU.

-aku hanya hambaMu yang sering tak tau diri-

0 comments:

Posting Komentar

silahkan cuih disini: